Lebih dari tujuh ratus ratus anggota organisasi kesejahteraan hewan melakukan aksi unjuk rasa di pusat kota Seoul pada hari Minggu (15/7/18).

Mereka mendesak penetapan aturan pelarangan konsumsi daging anjing menjelang hari raya kecil Chobok, yang merupakan hari pertama dalam 3 hari terpanas di musim panas Korea Selatan.  

Organisas tersebut mengklaim bahwa undang-undang nasional saat ini tidak melarang pembantaian kucing dan anjing, bahkan mempromosikan konsumsi daging anjing. 

Mereka juga menyatakan bahwa kucing dan anjing dipelihara di fasilitas yang buruk, dengan kondisi yang tidak sehat untuk kemudian dibantai. 

Saat ini Undang-Undang yang mengatur larangan mengkonsumsi daging anjing dan kucing, serta pembantaian hewan secara sembarangan telah diajukan ke Majelis Nasional. 

Salah seorang peserta dalam unjuk rasa menyatakan harapan bahwa baik manusia maupun hewat seharusnya dapat hidup berdampingan.

Para demonstran berbaris sekitar 2,6 kilometer ke arah Kantor Kepresidenan Cheongwadae sambil mendesak larangan pembantaian anjing dan kucing. 

Sementara itu, pemilik peternakan anjing juga melaksanakan aksi unjuk rasa sendiri untuk mengklaim bahwa mata pencaharian mereka akan dirugikan jika pemerintah  melarang konsumsi daging anjing. 

Saat ini, lebih dari 210 ribu orang telah menandatangani petisi online yang meminta kantor kepresidenan melarang konsumsi daging anjing. 

Sekretaris Kepresidenan Senior atau Kepala Kementerian terkait harus menyampaikan sikap resmi pemerintah tentang isu tersebut, jika petisi memperoleh lebih dari 200 ribu pendukung dalam sebulan.