Gelombang panas yang menyerang sebagian besar wilayah Korea Selatan pada beberapa hari terakhir menyebabkan total pasien yang menderita penyakit karena udara panas menembus 1.000 orang.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) menyatakan bahwa penderita penyakit karena udara panas dalam priode mulai bulan Januari hingga 21 Juli mencapai 1.043 orang.
KCDC menjelaskan bahwa angka tersebut lebih tinggi 61% dibandingkan tahun lalu, dengan 556 orang di antaranya mulai sakit pada minggu lalu dan 7 orang telah meninggal dunia.
Pemerintah Korea Selatan memutuskan untuk memasukkan gelombang panas yang muncul dalam beberapa hari terakhir sebagai bentuk bencana alam, sehingga akan meningkatkan tanggapan pada tingkat nasional.
Kementerian Keamanan dan Administrasi Publik pada hari Minggu (22/7/18) menyatakan bahwa secara internal, pihaknya telah memasukkan panas terik dan suhu tinggi tersebut sebagai bentuk bencana alam.
Dalama beberapa tahun terakhir, gelombang panas terus menghasilkan banyak kerugian, sehingga pihaknya akan menanganinya dengan tanggapan bencana alam.