Sebuah situs berita AS mengatakan bahwa pemerintahan Trump telah menyiapkan jadwal resmi bagi Korea Utara untuk memulai proses denuklirisasi, namun Pyongyang menolaknya beberapa kali.
Mengutip dua sumber yang akrab dengan negosiasi nuklir antara kedua belah pihak, Vox pada hari Rabu (8/8/18) melaporkan bahwa Washington telah mempresentasikan rencana agar Korea Utara menyerahkan lebih dari 60 hingga 70 persen hulu ledak nuklirnya dalam waktu enam hingga delapan bulan.
Setelah Korea Utara menyerahkan senjata nuklir tersebut, AS atau pihak ketiga kemudian akan mengambil kepemilikan dan menghapusnya dari Korea Utara.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dilaporkan telah mempresentasikan rencana tersebut kepada negosiator Korea Utara beberapa kali selama dua bulan terakhir.
Meskipun demikian, delegasi Korea Utara yang dipimpin oleh pejabat senior Kim Yong-chol selalu menolak proposal yang diajukan Pompeo.
Laporan itu tidak secara jelas menunjukkan konsesi yang ditawarkan AS, namun jika ada, AS akan menawarkan pertukaran di luar bantuan sanksi atau menghapus Korea Utara dari daftar sponsor negara terorisme.
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa bahkan jika Korea Utara setuju dengan garis waktu denuklirisasi yang ditawarkan AS dan menyerahkan 60 hingga 70 persen persenjataannya, akan sulit memverifikasi proses denuklirisasi karena Pyongyang belum mengungkapkan secara pasti berapa banyak bom nuklir yang mereka miliki.