Pemerintah Jepang mengadopsi Buku Putih Pertahanan 2021 dalam sidang kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga.
Di dalam Buku Putih tersebut juga dimuat perihal mengenai Pulau Dokdo yang disebut sebagai wilayah teritorial Jepang, dan sengketa tertorial atas pulau tersebut belum tuntas.
Jepang telah terus mengeluarkan klaim kepemilikan atas Pulau Dokdo selama 17 tahun sejak tahun 2005 lalu.
Pemerintah Jepang dalam Buku Biru Diplomatik di bulan April lalu menyebut bahwa Korea Selatan menduduki Pulau Dokdo secara ilegal.
Menurut Jepang, hubungan antara Korea Selatan dan Jepang berpengaruh pada kerja sama di bidang pertahanan, dan Korea Selatan terus mengambil langkah negatif, seperti dengan melakukan latihan militer di sekitar Pulau Dokdo dan penghapusan kesepakatan GSOMIA.
Buku Putih tersebut juga menyebut bahwa biaya pertahanan Korea Selatan terus meningkat sejak tahun 2000 dan angkanya telah melampaui biaya pertahanan Jepang pada tahun 2018 lalu.
Dari segi kerja sama bilateral di bidang pertahanan, selain dengan Amerika Serikat, Jepang menempatkan Korea Selatan di urutan keempat, disusul oleh Australia, India, dan ASEAN.
Sehubungan dengan ancaman misil dan nuklir Korea Utara, dikatakan bahwa Korea Utara terus melakukan pengembangan rudal balistik dan hal itu menjadi ancaman signifikan terhadap keamanan Jepang.