Otoritas kesehatan Korea Selatan kembali melaporkan pada hari Rabu (12/04) penambahan 2 kasus cacar monyet menyusul kasus cacar monyet keenam yang terkonfirmasi dari dalam negeri pada pekan lalu. Dengan penambahan 2 kasus tersebut, total pasien cacar monyet di Korea Selatan menjadi total 8 kasus hingga Rabu ini.
Kedua pasien cacar monyet baru tersebut diduga merupakan penularan dalam negeri, karena mereka tidak memiliki riwayat perjalanan luar negeri dalam kurun waktu tiga minggu sebelum menunjukkan gejala cacar monyet.
Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) menuturkan 2 pasien baru yang semuanya menetap di Seoul, telah melakukan kontak langsung dengan pasien lain di dalam negeri. Namun belum dikonfirmasi terdapat hubungan langsung antara kedua pasien tersebut hingga saat ini.
Seorang pejabat senior KDCA mengatakan, pihaknya tengah melakukan survei epidemiologi mendalam untuk memantau dan memeriksa rute penularan yang tepat. Hal itu dilakukan karena semua kasus cacar monyet itu dianggap sebagai penularan dalam negeri.
Menurut hasil survei epidemiologi putaran pertama dari kasus keenam yang baru dirilis, pasien yang tinggal di provinsi Jeolla Selatan itu dinyatakan sempat mengunjungi wilayah kota Busan baru-baru ini.
Dirinya terdeteksi melakukan kontak langsung dengan 36 orang, namun belum dilaporkan adanya orang yang menunjukkan gejala cacar monyet.
Cacar monyet ditularkan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan luka infeksi atau cairan tubuh penderita.
Otoritas kesehatan mengatakan, potensi penularan massal cacar monyet dinilai kecil. Hal itu karena kebanyakan dari pasien bisa sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 2 hingga 4 minggu tanpa pengobatan khusus.