Korsel dan Indonesia Bahas Peningkatan Kerja Sama Bidang Ekonomi
2024-05-22 14:14:19
Pemerintah Korea Selatan telah mulai melakukan langkah penanggulangan untuk meringankan beban masyarakat akibat harga minyak yang tinggi. Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Keuangan dan Strategi Korea Selatan Hong Nam-ki mengumumkan tiga paket untuk meringankan beban harga minyak dalam pertemuan menteri terkait harga barang pada Selasa (05/04).
Berdasarkan hal itu, pemerintah menambahkan pemangkasan pajak bahan bakar minyak sebanyak 10 persen menjadi 30 persen. Pemerintah juga menyediakan subsidi bahan bakar minyak untuk truk dan bus komersial. Dengan subsidi tersebut, kendaraan yang beroperasi sepanjang 40 kilometer sehari dengan konsumsi bahan bakar 10 kilometer per liter dapat menghemat biaya bahan bakar hingga senilai 30 ribu won dalam sebulan.
Selain itu, Pemerintah melaksanakan penerapan tarif bea masuk berdasarkan kuota (TRQ) sebesar nol persen yang akan diperpanjang hingga bulan Juli.
Dalam keadaan apabila terjadi krisis pasokan minyak, batu bara, dan LNG, maka pemerintah berencana akan mengamankan pasokan alternatif melalui impor dari negara ketiga dan impor minyak mentah dari luar negeri, serta bekerja sama dengan organisasi energi internasional dan negara-negara maju untuk melepaskan cadangan minyak.
Sejalan dengan itu, pemerintah Korea Selatan akan mengamankan pasokan bahan baku. Aluminium strip yang dipakai untuk baterai isi ulang dan pembuatan otomotif akan dikenakan TRQ sebesar nol persen dan memperbanyak enam cadangan barang bukan logam menjadi 250 ribu ton dalam tahun ini.
Apabila harga dan pasokan hasil pertanian tidak stabil, maka pemerintah akan melakukan pemasokan intensif ke pasar grosir dengan menggunakan cadangan milik pemerintah.
Pemerintah berupaya keras menjaga stabilitas harga, sebagaimana terjadinya lonjakan harga minyak, bahan baku, serta padi-padian dan ketidakstabilan akibat perang di Ukraina yang menjadi tantangan ekonomi global setelah krisis pandemi COVID-19.
Di Korea Selatan, kenaikan harga konsumen di Maret tercatat yang tertinggi dalam satu dekade terakhir. Menurut Badan Pusat Statistik Nasional Korea, harga konsumen bulan Maret naik 4,1 persen dibandingkan satu tahun sebelumnya dan angka itu merupakan yang paling tinggi sejak Desember 2011.
Melihat perang di Ukraina yang belum juga dapat diselesaikan, maka diperkirakan kecenderungan kenaikan harga barang pun akan terus berlanjut.
2024-05-22 14:14:19
2024-03-14 15:36:42
2024-05-16 13:44:12