Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Diplomat Pembeber Percakapan Presiden AS-Korsel Dipecat

2019-05-31

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pembeberan rahasia yang membuat seorang diplomat Korea Selatan dipecat berhubungan dengan isi pembicaraan melalui telepon antara Presiden Korea Selatan dan AS pada tanggal 7 Mei lalu. Seorang anggota dari Partai Kebebasan Korea Khang Hyo-shang membocorkan isi pembicaraan tersebut dalam jumpa pers tanggal 9 Mei lalu. Menurut perkataan Khang, Presiden Moon Jae-in meminta kunjungan Trump ke Korea Selatan setelah menyelesaikan kunjungan ke Jepang. Pada waktu itu, Presiden Trump dijadwalkan mengunjungi Jepang mulai tanggal 25 hingga 28 Mei. Anggota Khang mengklaim bahwa Presiden Trump menjawab dirinya akan mampir sejenak ke Korea Selatan dalam perjalanan pulang ke AS.


Dia menyatakan, Presiden Trump mengatakan dia harus meninggalkan Korea Selatan segera setelah bertemu dengan Presiden Moon karena jadwalnya yang ketat. Setelah itu, Presiden Moon Jae-in terus membujuk Presiden Trump dengan mengatakan bahwa kunjungan Trump ke Korea Selatan diinginkan oleh masyarakat Korea, dan juga diperlukan untuk mengeluarkan pesan kepada Korea Utara.


Atas pembeberan informasi yang dilakukan oleh Khang, Kantor Kepresidenan Cheongwadae langsung memprotes dengan keras. Juru Bicara Kantor Kepresidenan Cheongwadae Ko Min-jung menyatakan bahwa klaim Khang tidaklah benar. Rencana terkait kunjungan Trump ke Korea Selatan meliputi bentuk kunjungan, tujuan, waktu kunjungan, dan lainnya tidak ada yang ditetapkan. Ditambahkan pula, pembeberan informasi oleh Khang tersebut dirasa tidak masuk akal dan berlawanan dengan tata tertib diplomatik. Jubir Ko menyatakan, kedua pemimpin memang menyepakati kunjungan Trump ke Korea Selatan, namun jadwal yang lebih konkrit akan disepakati oleh Dewan Keamanan Nasional kedua negara di kemudian hari.


Kasus ini langsung berhubungan dengan masalah keamanan negara. Cheongwadae menganggap peristiwa tersebut sebagai pembeberan rahasia negara, dan Kementerian Luar Negeri Korea Selatan juga mencari dalang yang membocorkan isi pembicaraan kedua pemimpin negara. Seorang diplomat di Kedutaan Besar Korea Selatan untuk AS diketahui membocorkan rahasia tersebut, dan akhirnya dipecat. Seorang pegawai lain yang memberikan hasil cetakan isi pembicaraan kepada diplomat tersebut mendapat sanksi pemotongan gaji selama tiga bulan. Sedangkan seorang pegawai pemerintah tingkat tinggi yang berhubungan dengan kasus ini sedang diperiksa di komite disiplin pusat.


Diplomat tersebut memberitahukan isi pembicaraan antara dua presiden kepada anggota Khang yang merupakan seniornya di masa SMA. Pemerintah Korea Selatan menggugat diplomat tersebut dan anggota Khang. Sementara partai berkuasa juga meminta kepada komite etika agar memeriksa anggota Khang. Presiden Moon juga langsung mengkritik Partai Kebebasan Korea yang ingin melindungi anggota Khang.


Pemerintah dan partai berkuasa menganggap peristiwa kali ini dengan serius. Isi pembicaraan antara pemimpin negara ditetapkan sebagai rahasia kelas tiga, dan hanya boleh diketahui oleh duta besar di Kedutaan Korea Selatan untuk AS. Namun, diplomat yang berstatus konsuler berani menyampaikan isi pembicaraan kepada anggota partai oposisi. Hal tersebut menunjukkan masalah dari sisi keamanan negara. Karena itu, pihak-pihak terkait harus menerima sanksi berat untuk mencegah terulangnya kasus serupa.


Namun, Partai Kebebasan Korea memprotes keras karena pembeberan isi pembicaran itu terasa adil karena masyarakat perlu mengetahui hal tersebut. Partai itu juga mengkritik bahwa pemerintah dan presiden menggugat diplomat dan anggota Khang untuk memeras partai oposisi dan menutupi diplomasi yang memalukan.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >