Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Tim U-20 Korsel Telah Kembali ke Korsel dan Diterima dengan Hangat

2019-06-17

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Tidak berlebihan jika mengatakan bahwa prestasi yang diraih oleh tim sepak bola nasional pria U-20 Korea Selatan membuka ufuk baru dalam sejarah sepak bola Korea Selatan. Walaupun kalah oleh Ukraina 3-1, namun tim Korea Selatan berhasil maju ke final untuk pertama kalinya di pertandingan sepak bola sedunia yang diselenggarakan oleh Federasi Internasional Sepak Bola (FIFA). Mereka menaikkan standar tim U-20 Korea Selatan yang hanya berhasil maju ke babak 16 besar hingga ke tingkat yang lebih atas, dan hal tersebut juga diperkirakan menjadi landasan untuk menaikkan standar sepak bola Korea Selatan secara keseluruhan.


Sebenarnya, tidak ada harapan tinggi ketika tim U-20 tiba di Polandia karena mereka menunjukkan kemampuan bertanding yang mengecewakan. Terutama kelas babak penyisihan grup F yang terdiri dari Korea Selatan, Argentina, Portugal, dan Afrika Selatan tidak menguntungkan bagi Korea Selatan. Korea Selatan dikalahkan Portugal, dan menang melawan Afrika Selatan, sehingga rekor Korea Selatan saat itu adalah menang satu dan kalah satu. Oleh karena itu, Korea Selatan harus menang melawan Argentina untuk maju ke babak 16 besar, dan tim Korea Selatan berhasil menang dengan skor 2-1.


Di babak 16 besar, Korea Selatan menaklukkan Jepang dengan skor 1-0, dan juga menang melawan Senegal di babak 8 besar lewat kemenangan melalui adu penalti. Akhirnya, tim Korea Selatan dapat melaju ke babak seperempat final. Hal tersebut tercapai dalam waktu 36 tahun setelah tim Korea Selatan dapat maju ke babak seperempat final Piala Dunia Pemuda FIFA pada tahun 1983 lalu yang merupakan nama Piala Dunia U-20 sebelumnya. Hasil tersebut juga layak dipuji, namun mereka berhasil menaklukan Ekuador di babak semi final, sehingga menggairahkan para fans sepak bola.


Tim U-20 tidak meraih rekor yang luar biasa hingga saat ini. Pada tahun 1983, tim tersebut berhasil maju ke babak seperempat final di Meksiko, dan tim gabungan antara dua Korea pernah melaju ke babak 8 besar di Portugal pada tahun 1991 lalu. Walaupun tim U-20 terus memberikan rekor yang mengecewakan kecuali dua pertandingan tersebut, namun kali ini mereka meraih kemenangan juara kedua Piala Dunia U-20 di Polandia tahun 2019 ini.


Prestasi kali ini membuktikan standar sepak bola Korea Selatan yang semakin tinggi. Kemampuan kepemimpinan pelatih Chung Jung-yong, kerjasama para pemain, dan lainnya terasa sangat unggul. Terutama sosok Lee Kang-in yang berhasil menjadi pemain Korea Selatan pertama yang menerima penghargaan bola emas atau ‘golden ball’ juga terasa sangat mengesankan.


Lee Kang-in menjadi penerima ‘golden ball’ termuda dalam waktu 14 tahun setelah pemain Lionel Messi pada tahun 2005. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena standar sepak bola Korea Selatan yang semakin berkembang. Kebanyakan pemain tim U-20 berkegiatan di dalam liga Korea Selatan, sehingga hal tersebut juga terasa sangat positif. Berkat urutan kedua di Piala Dunia U-20 kali ini, para pemain dapat memperoleh percaya diri dan mengembankan kemampuan mereka.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >