Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Trump Sebut KTT Korut-AS Ke-3 Akan Diadakan pada Suatu Saat

2019-06-26

Warta Berita

ⓒKBS News

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) pada tanggal 29 Juni mendatang dan kemungkinan akan diadakan konferensi tingkat tinggi Korea Utara (Korut) dan AS yang ke-3. Oleh karena itu, kunjungannya ke Korsel kali ini tampaknya menjadi kesempatan untuk berdialog tentang nuklir Korut.


Sebagian pihak sempat menyebutkan, kemungkinan terjadinya pertemuan antara pemimpin Korut dan AS karena diketahui Trump mempertimbangkan untuk mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) antara dua Korea.


Sedangkan, perwakilan pemerintah AS menyatakan rencana itu tidak ada. Tetapi sebagian pihak menunjukkan kemungkinannya masih ada dan belum tahu apa yang akan terjadi nanti.


Namun demikian, kontak antara Korut dan AS kemungkinan besar telah terjadi meskipun dua pemimpin negara tidak bertemu, karena Perwakilan Khusus Kebijakan terhadap Korea Utara di Kementerian Luar Negeri AS, Stephen Biegun, akan mengunjungi Korsel pada tanggal 27 Juni, sebelum Trump datang.


Baru-baru ini Korut dan AS menciptakan suasana untuk berdialog melalui pertukaran surat antara Kim Jong-un dan Trump. Biegun sendiri dalam suatu kesempatan resmi sempat menyebut suatu pendekatan yang fleksibel. Dia mengatakan kedua pihak sudah memahami perlunya pendekatan yang fleksibel dalam perundingan.


Satu hal yang menarik perhatian adalah pesan apa yang dikeluarkan Trump. Jika ia mengunjungi DMZ, pasti akan ada pesan untuk Korut. Dan apabila Trump menyebut penyelesaian perseteruan antara Pyongyang dan Washington, dialog bilateral pun akan digelar.


Hingga saat ini, agenda Trump ke DMZ belum ditetapkan. Sebelumnya, saat Trump berkunjung ke Korsel pada November 2017 lalu, kunjungan ke DMZ dibatalkan karena cuaca buruk.


Terkait dengan hal ini, salah seorang pejabat tinggi Cheongwadae menyebutkan pemerintah Korsel sedang melakukan komunikasi dengan Korut melalui saluran komunikasi yang dimilikinya. Hal itu membantah pendapat sebagian pihak tentang peran Korsel yang menjadi kecil dalam perundingan denuklirisasi. Karena jika komunikasi itu telah dilakukan dengan Korut, maka berarti komunikasi terkait kunjungan Trump ke Korsel pun tentu telah dilakukan.


Di sela-sela KTT G-20, KTT AS-China direncanakan pada akhir bulan Juni ini. Sedangkan China sendiri sebelumnya telah mengadakan pertemuan puncak dengan Korut dan Rusia. Melalui langkah-langkah tersebutlah, kunjungan Trump ke Korsel akan dapat menyimpulkan hasil diplomatik pemimpin negara yang berseberangan tersebut. Oleh karena itu, pernyataan Trump tentang kemungkinan KTT Korut-AS yang ke-3 dan kunjungan ke DMZ menjadi pusat perhatian.


Sejak KTT Korut-AS di Hanoi gagal mencapai kesepakatan, dialog di antara mereka sudah lama tidak dilakukan. Sehingga kunjungan Trump ke Korsel kali ini dapat mengakhiri kondisi ini dan membuka dialog baru dengan Korut. Itulah yang disebut dengan kekuatan diplomatik surat-menyurat.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >