Partai Buruh yang berkuasa di Korea Utara mengadakan rapat pleno kedua Komite Pusat ke tujuh Partai Buruh pada tgl.7 Oktober, menjelang hari peringatan berdirinya partai pada tgl.10 Oktober. Rapat pleno, yang diadakan untuk kali pertama dalam 17 bulan, tampak mencerminkan krisis dalam negeri Korut di tengah penerapan sanksi keras internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya menyusul pengujian nuklir ke-enam.

Promosi jabatan utama partai dilakukan dalam sidang terbaru, dan ini diyakini dilakukan untuk merampungkan pembuatan struktur dasar yang disebut ‘Partai Buruh Kim Jong-un’. Poin perombakan ini difokuskan pada pergeseran generasi dalam partai, mengingat Kim Jong-un selalu berusaha menggantikan pejabat lama di rezimnya dengan personil baru.

Bagian yang paling disorot adalah adik perempuan Kim Jong-un, Kim Yo-jong yang terpilih sebagai anggota Biro Politik Komite Pusat Partai. Sebagai badan pengambilan keputusan partai, biro politik terdiri dari anggota dan anggota komite tetap serta anggota alternatif. Kim Yo-jong bergabung dalam biro politik, hanya 17 bulan setelah dia menjadi anggota Komite Pusat Partai pada bulan Mei tahun lalu. Sebagai sosok berpengaruh dibalik layar sejauh ini, dia dikenal turut menangani berbagai urusan negara, mendampingi kakaknya. Saat ini dia muncul di depan publik sebagai pejabat utama yang memegang kekuatan yang nyata.

Para pengamat mengatakan, promosi jabatan partai di Korea Utara tersebut menunjukkan niatan Kim Jong-un untuk menanggapi tekanan internasional dengan menggunakan ajudan dekatnya, dan rasa krisis yang dipicu oleh sanksi super keras turut memengaruhi perombakan tersebut. Perhatian kini tertuju pada apakah perombakan baru-baru ini akan bisa mendorong perubahan kebijakan praktis.