Pada tgl.10 Februari lalu, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in bertemu dengan delegasi Korea Utara yang tengah melakukan perjalanan ke Korea Selatan untuk menghadiri pembukaan Olimpiade PyeongChang di Istana Cheongwadae, Seoul. Dalam pertemuan tersebut, Kim Yo Jong adik perempuan Kim Jong-un menyerahkan sebuah surat dari kakaknya kepada Moon, dan meminta presiden untuk mengunjungi Korea Utara secepatnya. Kim Yo-jong bahkan menyampaikan keinginan kakaknya agar Moon memainkan peranan utama untuk membuka era baru ke arah unifikasi Korea. Di tengah spekulasi bahwa kedua pihak akan mengadakan pertemuan puncak, perhatian juga terfokus pada niat Korea Utara dibalik proposal tersebut. Sebagai tanggapan, Pesiden Moon mengatakan KTT itu bisa dicapai setelah memenuhi persyaratan. Singkatnya, Moon menerima proposal Kim, sekaligus menegaskan adanya tugas dan misi yang mendesak untuk diselesaikannya.

Para pengamat menganalisis bahwa kemungkinan tercapainya KTT antarKorea yang ketiga ke depan terkait erat dengan sikap AS. Dalam wawancara dengan Washington Post di dalam penerbangan menuju AS seusai perjalanan ke Korea Selatan, wakil presiden AS Mike Pence menegaskan strategi tekanan maksimal dari Washington akan terus berlanjut dan bahkan lebih diperkuat. Saat itu, dia juga menyatakan AS bersedia untuk berdialog dengan Korea Utara, jika Pyongyang menginginkannya.

Kementerian Unifikasi di Seoul pada pengarahan rutin tgl. 12 Februari mengatakan akan mulai mengambil langkah lanjutan demi menciptakan lingkungan yang sesuai untuk menggelar KTT antarKorea. Tampaknya Korea Selatan akan mengambil tindakan yang tidak berkaitan dengan sanksi Internasional untuk memperbaiki hubungan antarKorea dalam upaya meneruskan momentum dialog antarKorea, yang tercipta bertepatan dengan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang.