Korea Utara dan AS tengah mempercepat persiapan mereka untuk mengadakan pertemuan puncak pimpinan bilateral. Pada tgl.9 April lalu, presiden Donald Trump mengatakan pada bahwa pemerintahannya telah berhubungan dengan Korea Utara untuk persiapan pertemuan mereka. Pada tgl.10 April, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un juga memastikan negaranya siap berdialog dengan AS. Pemimpin Kim Jong-un dan presiden Trump menyebut KTT bilateral secara bersamaan, menunjukkan kemajuan dalam persiapan kedua negara.

Ada kekhawatiran bahwa KTT Korea utara dan AS mungkin tidak terjadi. Namun pemimpin kedua negara baru-baru ini mengungkapkan KTT akan digelar sekaligus menghilangkan ketidakpastian tentang pertemuan mereka. Ada yang berspekulasi bahwa kedua pihak sudah mengatur sebagian besar pandangan mereka mengenai agenda, lokasi dan tanggal target untuk KTT. Agenda yang paling menarik perhatian, masih belum pasti. Namun tgl.8 April, media AS menyatakan bahwa Korea Utara siap untuk membahas isu denuklirsasi.

Trump menyampaikan harapannya untuk KTT dengan Korea Utara dan menyebut agenda potensial denuklirsasi yang membuat persiapan untuk pertemuan puncak mendapatkan daya tarik dunia. Namun masih banyak tugas yang harus dihadapi, karena Pyongyang dan Washington diperkirakan berbeda dalam pandangan tentang definisi dan proses denuklirsasi.

‘Bagaimanana denuklirsasi Korea Utara’ merupakan isu terbesar yang dapat menentukan kesuksesan atau kegagalan KTT antara Korea Utara dan AS. Ketidakpastian tentang pertemuan puncak sendiri sudah menurun, dan perhatian saat ini tertuju pada bagaimana KTT bersejarah itu dapat berkembang.