Pertemuan antara presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un akan disiarkan langsung ke seluruh dunia, menandakan dimulainya KTT antar Korea bersejarah pada tahun 2018. Seluruh dunia sedang meyoroti hasil kesepakatan antara kedua Korea dalam ‘deklarasi 27 April’.

Pertemuan puncak antar Korea tahun ini secara luas diharapkan untuk menentukan nasib Semenanjung Korea. Kedua Korea diharapkan mampu mengakhiri perjanjian gencatan senjata Perang Korea dan menandatangani perjanjian damai untuk secara resmi dan permanen mengakhiri perang. Keduanya akan dapat membuka jalan bagi masa depan yang damai dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Itulah sebabnya dalam setiap pelaksanaan KTT, pertemuan antara kedua pemimpin menjadi sangat penting.

Sekitar 3.000 wartawan dari 460 media dari 40 negara akan menayangkan pertemuan puncak antar-Korea pertama kepada dunia dalam 11 tahun. Perhatian khusus sedang tertuju pada kemungkinan perjanjian tentang denuklirsai, bersama dengan rezim perdamaian dan peningkatan hubungan antar Korea. Karena keberhasilan dan kegagalan pertemuan antar-Korea dan KTT antara Korea Utara dan AS tergantung pada kemajuan dalam masalah denuklirsasi. Keduanya juga perlu untuk mengambil langkah yang sesuai, seperti menghilangkan ancaman militer dan jaminan keamanan untuk Korea Utara. Dalam hal ini, presiden Moon pada tgl.23 April menegaskan masa depan yang cerah akan terjamin bagi Korea Utara jika negaranya menghentikan program senjata nuklirnya. Hari yang sama, kementerian pertahanan di Seoul menghentikan siaran propaganda anti Pyongyang melalui pengeras suara di garis perbatasan denga harapan untuk menghentikan gesekan antara dua Korea. Ekspektasi tinggi untuk Semenanjung Korea yang bebas nuklir dan perubahan ke rezim perdamaian semakin terbuka.