Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

KTT antara AS dan Korea Utara pada tgl.12 Juni

#Fokus Sepekan l 2018-06-14

KTT antara AS dan Korea Utara pada tgl.12 Juni
Pemimpin Korea Utara dan AS pada tgl.12 Juni 2018, mengambil langkah pertama yang hebat untuk mengubah permusuhan dan konfrontasi mereka menjadi hidup berdampingan dan kerja sama melalui KTT di Singapura. Hal tersebut menandai pertama kalinya para pemimpin kedua negara untuk berdialog tatap muka sejak berdirinya rezim Korea Utara di tahun 1948 silam. AS dan Korea Utara memulai KTT mereka pertama di Hotel Capella, pulau Sentosa, Singapura pada tgl.12 Juni waktu setempat.

Hubungan antara AS dan Korea utara mengalami banyak liku-liku. Namun hubungan mereka menghadapi titik balik, menyusul Olimpiade PyeongChang di bulan Februari tahun ini. Penerimaan Trump atas tawaran Kim untuk KTT disusul oleh kunjungan rahasia Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Korea Utara pada akhir bulan Maret dan KTT antar Korea terjadi pada tgl.27 April. Lawatan Korea Utara kedua dari Pompeo pada tgl.10 Mei menyebabkan pembebasan tiga warga Amerika yang ditahan di Utara, dan Trump mengumumkan KTT AS dan Korea Utara akan digelar di Singapura pada tgl.12 Juni. Tetapi pada tgl.24 Mei, Trump membatalkan KTT dengan pemimpin Korea Utara. Dalam upaya untuk menyelamatkan KTT, presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Kim Jong-un mengadakan pertemuan puncak kedua mereka pada tgl.16 Mei. Hingga akhirnya KTT AS dan Korea Utara berlangsung sesuai jadwal pada tgl.12 Juni.

Dalam 4 poin pernyataan bersama, Kim menyepakati denuklirsasi sepenuhnya di Semenanjung Korea, sementara Trump berkomitmen untuk menyediakan jaminan keamanan rezim Korea utara. Keduanya juga berkomitmen untuk membangun hubungan bilateral baru dan menyepakati pemulangan jenazah dan serdadu Amerika yang hilang pada Perang Korea. Dalam proses ini, para pemimpin dua negara mungkin dapat menggelar KTT yang lain. Pertemuan AS dan Korea Utara pada tgl.12 Juni telah berakhir, dengan harapan untuk era baru.

KTT AS dan Korea Utara mengisyaratkan permulaan pengurangan ketegangan di Semenanjung Korea dan perdamaian dunia, namun juga meninggalkan tugas yang harus dihadapi. Dalam hal latihan militer gabungan Korea Selatan dan AS, Trump mengatakan dia berpikir tidak pantas untuk mengadakan permainan perang. Kantor kepresidenan di Seoul berhati-hati tentang pernyataan Trump itu, dengan menyebut situasinya tetap tidak berubah. Korea Selatan harus memainkan peranan mediasi lebih agresif dalam mendorong AS dan Korea Utara untuk mengatasi masalah denuklisasi dengan cara yang tepat, maka hubungan mereka akan membaik dan pada akhirnya rezim perdamaian akan dibangun di Semenanjung Korea.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >