Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Trump membatalkan kunjungan Pompeo ke Korea Utara

#Fokus Sepekan l 2018-08-30

ⓒ YONHAP News

The Washington Post pada tgl.27 Agustus melaporkan bahwa Trump membatalkan kunjungan ke-4 Pompeo ke Korea Utara pada tgl.24 Agustus, sehari setelah Pompeo mengatakan dia akan berangkat ke Korea Utara. Melalui akun twitternya, Trump mengutip bahwa kemajuan denuklirsasi Semenanjung Korea saat ini tidak cukup digunakan sebagai alasan pelaksanaan dialog. Ini menunjukkan bahwa Trump untuk pertama kalinya secara resmi mengakui bahwa kemajuan denuklirsasi Korea Utara masih kurang. 


Setelah itu, AS tampak memiliki perubahaan arah kebijakan terhadap Korea utara. Pada tgl. 28 Agustus, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan bahwa AS tidak memiliki rencana untuk menangguhkan lebih banyak latihan militer dengan Korea Selatan. AS sepertinya sedang meningkatkan tekanan pada Korea Utara dengan keyakinan bahwa cara diplomatik, termasuk dialog dan negosiasi, tidak cukup untuk mendorong Korea Utara mengambil langkah denuklirsasi terlebih dahulu. 


Sikap AS yang menerapkan tekanan keras pada Korea Utara membuat China berada dalam situasi yang rumit. AS menyalahkan China atas pembicaraan denuklirsasi yang lambat dengan Korea Utara. Atas situasi tersebut, Presiden China Xi Jinping dilaporkan akan mengunjungi Pyongyang untuk menghadiri pawai militer peringatan ke 70 pendirian rezim Korea Utara pada tgl.9 September. Kementerian Luar Negeri China pada tgl.29 Agustus menyatakan bahwa Beijing mendukung kontak antara AS dan Korea Utara serta hubungan antar-Korea, terutama menjelang Sidang Umum PBB. Pernyataan tersebut dianggap sebagai niat China untuk secara agresif memainkan peran mediasi dalam pembicaraan denuklirsasi, termasuk sebagai upaya untuk menepis tuduhan Trump bahwa China bertanggung jawab atas kebuntuan perundingan denuklirisasi. 


Masih harus dilihat keputusan apa yang akan diambil Kim Jong-un menyusul pembatalan kunjungan Pompeo ke Korea Utara. Saat ini syarat agar momentum dialog antara AS dan Korea Utara dapat hidup kembali tergantung pada sikap Korea Utara.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >