ⓒ YONHAP News

Pada tgl.10 September, Gedung Putih menyatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un meminta pertemuan kedua dengan AS melalui sebuah surat khusus. Apa yang disebut sebagai ‘diplomasi surat’ antara AS dan Korea Utara menunjukkan peningkatan kemungkinan KTT kedua mereka. Respons positif Washington terhadap permintaan Kim Jong-un untuk mengadakan pertemuan lain membuat negosiasi denuklirsasi antara dua negara semakin meningkat.

Di tengah meningkatnya kemungkinan pertemuan kedua AS dan Korea Utara di Washington pada bulan Oktober, perhatian juga mengarah pada bagaimana kedua pihak mencapai kesepakatan besar dalam menyelesaikan masalah denuklirsasi yang sedang mengalami kebuntuan.

Dalam KTT pertama mereka di Singapura pada bulan Juni, Trump dan Kim membuat kesepakatan yang komprehensif mengenai tiga poin, yakni denuklirsasi Korea utara, jaminan keamanan bagi rezim komunis dan normalisasi hubungan mereka. Tiga bulan telah berlalu sejak saat itu, namun negosiasi mereka membuat sedikit kemajuan. AS menyerukan agar Korea Utara mengumumkan daftar lengkap program nuklir dan rudal, serta membongkar bagian program senjata nuklirnya. Namun Korea Utara belum mengambil langkah praktis, melainkan hanya mendesak deklarasi berakhir Perang Korea dan pelonggaran sanksi pada Korea Utara harus dilanjutkan pada waktu yang bersamaan. 

Jika Trump ingin membuat beberapa hasil signifikan dalam pertemuan keduanya dengan Kim, dia harus mengambil keputusan tentang masalah ini. Banyak pengamat memprediksi keduanya dapat mempersiapkan saluran dialog yang lebih stabil, seperti kantor penghubung atau kantor perwakilan di Pyongyang dan Washington daripada hanya pertemuan tingkat tinggi yang dipimpin oleh Pompeo. Apabila kedua negara berhasil membawa perubahan ini dalam hubungan mereka, KTT kedua mereka dapat berlangsung tanpa masalah dan mencapai beberapa hasil yang positif.