ⓒ YONHAP News

KTT Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menandai pertemuan mereka yang ketiga, menyusul pertemuan pertama di Panmunjom pada tgl.27 April dan pertemuan kedua pada tgl.26 Mei. Di puncak KTT ketiga, kedua pemimpin mengumumkan ‘Pernyataan Bersama Pyongyang September’. 

Dengan memantapkan dirinya sebagai mediator dialog denuklirisasi antara AS dan Korea Utara, Moon sekali lagi mencoba berjalan di panggung diplomatik dengan melaksanakan KTT Pyongyang. Ekspektasi tinggi pada kesuksesan KTT di Pyongyag muncul sejak awal. Kedua pemimpin Korea duduk di meja perundingan pada hari pertama dan tampakn menyadari harapan yang tinggi atas usaha pertemuan kedua antara AS dan Korea Utara, serta hubungan antar-Korea yang lebih baik. Mereka mengumumkan hasil pertemuan puncak pada hari kedua KTT tgl.19 September. 

Korea Utara dilaporkan mulai menutup tempat uji joba rudal Dongchang-ri di bulan Juli. Namun tidak seperti pembongkoran tempat uji nuklir di Punggye-ri di bulan Mei, yang turut mengundang wartawan luar negeri. Langkah denuklirsasi yang dicapai pada KTT Pyongyang kali ini diperkirakan akan dibahas secara mendalam selama KTT Korea Selatan dan AS yang direncanakan akan berlangsung tgl.25 September. 

Deklarasi Pyongyang telah membuat kemajuan dari Deklarasai Panmunjom pada bulan April karena memuat rincian pelaksanaan kesepakatan bilateral. Kedua pemimpin secara terus terang akan membangun Semenanjung Korea yang bebas perang dan menciptakan era perdamaian. Mereka juga membuat langkah-langkah terperinci untuk meningkatkan kerja sama dan pertukaran ke tingkat yang lebih tinggi sebagai wujud penghapusan risiko perang. Terlebih lagi, pemimpin Korea Utara berjanji akan mengunjungi Seoul sehingga Korea Selatan dan Korea Utara benar-benar diharapkan untuk mengakhiri konfrontasi Perang dan bergerak selangkah lebih dekat untuk perdamaian abadi.