Jika kita turun di stasiun Anguk dari kereta api bawah tanah jalur ketiga dan stsiun Jonggak dari kereta api bawah tanah jalur pertama, kita menemukan jalan budaya tradisional, yaitu jalan di kecamatan Insa. Jalan di kecamatan Insa berjarak sepanjang 700 meter dan lebarnya 12 meter, dan pada tiap hari minggu, kendaraan apapun tidak boleh lewat di jalan ini dan hanya diperuntukkan bagi para pejalan kaki, khususnya wisatawan.
Di depan toko-toko di kecamatan Insa, berbagai cemilan yang meliputi Hotteok, yaitu semacam pancake khas Korea, Tteok, kue khas tradisional Korea, dll menggoda para pengunujungnya. Di kedua sisi dari jalan, dibarengi toko-toko yang menjual lukisan, porselin, barang-barang antik, barang-barang kerajinan, dsb. Selain itu, juga banyak galeri.
Demikianlah, kecamatan Insa dianggap sebagai jalan budaya yang serasi dengan nuansa modern dan tradisional, serta juga dijuluki sebagai 'pusat budaya seni lukis'. Nah, hari ini, bagaimana kalau kita menjelajahi galeri-galeri yang terdapat di pelosok daerah Insa.