Seorang lansia warga Korea Selatan berusia 70-an tahun, yang tinggal di New Jersey, Amerika Serikat, mengkritik bendera matahari terbit sebagai simbol militerisme Jepang. Dia juga membuat video yang berisi bendera matahari terbit semestinya dilarang digunakan pada berbagai ajang internasional, termasuk Piala Dunia FIFA.
Ketua bersama kelompok sipil untuk mengusir bendera matahari terbit Jepang, Baek Yong-hyun, berusia 71 tahun mengedarkan video berjudul “Perang dan Perdamaian’ melalui YouTube pada tanggal 29 Mei.
Dalam video berdurasi 2 menit 40 detik, digambarkan episode ledakan bom saat perang dunia II dan para korban yang terkejut.
Dia mendesak pelarangan bendera matahari terbit yang terus menerobos sendi kehidupan masyarakat dunia, di saat pemerintah Jepang tidak mau mengintropeksi diri atas sejarah agresinya di masa silam.