Pemerintah Cina mengajukan diri sebagai pemohon tunggal dari daftar data-data wanita penghibur paksa untuk dijadikan Warisan Memori Dunia UNESCO. Menurut Kementerian Luar Negeri Cina, data-data sejarah tentang wanita penghibur paksa bernilai tinggi dan penting, sehingga sangat cocok dengan syarat untuk didaftarkan dalam Memori Dunia UNESCO.
Ditambahkannya, pendaftaran data-data tersebut bertujuan agar perilaku pelanggaran HAM dan kemanusiaan tidak terjadi kembali melalui pemahaman sejarah secara mendalam, mementingkan perdamaian, dan menjaga HAM.
Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan permohonan tersebut dibuat sendiri oleh Cina, dan data-data itu ditemukan di dalam negeri Cina. Mereka juga menambahkan ketegangan hubungan Cina dan Jepang terus berlanjut dan Jepang tetap menyikapi negatif soal sejarah invasi mereka dalam Perang Dunia kedua.