Kelompok-kelompok sipil di Korea Selatan dan Jepang mengecam keras maksud di balik proses kajian Pernyataan Kono yang dilakukan belakangan ini.
Dewan Korea untuk Wanita Perbudakan Syahwat Militer Jepang mengatakan dalam sebuah konferensi pers pada hari Jumat (20/6/2014) di sebuah simposium di Tokyo bahwa peninjauan kembali pernyataan itu sendiri sudah merupakan masalah, meski pemerintah Jepang memutuskan tidak mengubah pernyataan itu.
Dewan juga mempertanyakan mengapa isu perbudakan syahwat secara paksa pada para wanita di penjajahan Jepang hingga kini belum terselesaikan.
Sebuah kelompok sipil Jepang, Wanita Aktivis Museum juga mendesak Jepang harus mendapatkan bukti tambahan untuk memperkuat pesan pernyataan itu berdasarkan data yang dikumpulkan lebih dari 20 tahun, sejak Pernyataan Kono diumumkan.