Perdana Menteri Singapura mengecam Jepang yang meninjau kembali masalah masa lalu yang berkaitan dengan Perang Dunia II, dan sebagai akibatnya memperburuk hubungan Jepang dengan Korea Selatan dan Cina.
Kyodo News Jepang melaporkan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengatakan dalam sebuah ceramah di Washington pada hari Selasa (24/6/2014) bahwa masalah Jepang dengan Korea Selatan adalah "karena membuka kembali isu yang mengembalikan ke masa Perang Dunia Kedua dan sebelumnya."
Loong juga mengutip pernyataan yang dibuat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe bahwa definisi tentang yang disebut "invasi" belumlah jelas.
Komentar Loong muncul setelah Jepang mengumumkan hasil pemeriksaan ulang atas permintaan maaf pemerintahan di masa sebelumnya yang dikenal sebagai Pernyataan Kono atas perbudakan syahwat semasa perang.
Dalam Pernyataan Kono yang dikeluarkan Sekretaris Kabinet Yohei Kono pada tanggal 4 Agustus 1993, pemerintah Jepang mengakui dan meminta maaf atas perbudakan paksa wanita selama Perang Dunia Kedua.
Pemerintahan Abe membentuk tim terdiri dari lima pakar sipil pada bulan April untuk meninjau proses penyusunan permintaan maaf Kono. Pengumuman hasil tersebut pada Jumat lalu (20/6/2014) mengatakan para pejabat Korea Selatan dan Jepang telah melakukan koordinasi pada penulisan pernyataan tersebut. Laporan ini juga mencakup bagaimana Dana Perempuan Asia didirikan Jepang untuk membantu korban perbudakan syahwat.