Radio Free Asia di AS mengabarkan pada hari Kamis (26/6/2014) bahwa keluarga terpisah keturunan Korsel di AS mengirimkan surat kepada Perwakilan Korea Utara di PBB, mendesak dilakukannya pertemuan dengan keluarga terpisah di Korea Utara.

Sebuah badan keluarga terpisah keturunan Korea Selatan di AS meminta Duta Besar Korea Utara untuk PBB membantu mereka bertemu dengan keluarga terpisah di Korea Utara.

Dalam surat tersebut, jumlah orang yang meninggal dunia tanpa pernah bertemu dengan keluarga di Korea Utara semakin bertambah, sehingga Perwakilan Korea Utara harus mengambil langkah aktif mengadakan reuni keluarga terpisah.

Surat tersebut berisi kisah kakek Lee Gyu-eun berusia 102 tahun yang masih menantikan pertemuan dengan 6 orang anaknya di Korea Utara dan kisah kakek Seo Gwan-jong berusia 92 tahun yang tidak menjual rumahnya di AS agar bisa tinggal bersama keluarganya yang terpisah di Korea Utara.

Namun, badan tersebut tidak mendapatkan balasan dari Perwakilan Korea Utara.