Para pakar AS urusan Semenanjung Korea mengeluarkan penilaian hasil Pertemuan Tingkat Tinggi Korea Selatan dan Cina.
Mereka memandang positif kesepakatan penyelesaian penandatanganan FTA hingga akhir tahun 2014.
Namun, mereka melihat kedua negara memiliki pandangan yang berbeda secara mendasar soal nuklir Korea Utara.
Victor Cha, pakar khusus di Pusat Studi Strategis Internasional, mengatakan Cina mendekati Korsel sebagai taktik dalam masalah Korut. Cina akan bekerja sama dengan Korsel guna mencegah provakasi tambahan Korut, tapi tidak akan menyerahkan Korut secara taktik.
Joel Wit, pengelola situs khusus Korea Utara menafsirkan pertemuan Korsel dan Cina ingin memberikan pesan politik kepada Korut, tapi belum jelas apakah ada perubahan mendasar pada pandangan Cina terhadap Korut.
Douglas Paal, wakil ketua Institut Perdamaian Internasional Carnegie juga mengatakan kedua negara mempunyai pendapat sedikit berbeda mengenai masalah Korut.
Sementara itu, New York Times mengutip pernyataan mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Evans Revere, mengatakan Cina memberikan pesan pada AS bahwa Cina tidak ragu-ragu memperlihatkan dirinya sebagai pemain penting di kawasan Asia.