Cina mengumumkan surat pengakuan tertulis seorang penjahat semasa perang Jepang, yang mengatakan dirinya menculik wanita Korea dan Cina dan menjadikannya wanita penghibur paksa bagi tentara Jepang selama Perang Dunia II.
Surat pengakuan yang diumumkan melaui internet ditulis oleh Keiku Suzuki yang menjabat komandan divisi dan kemudian menjadi tawanan perang di masa perang tersebut.
Suzuki mengakui dia membuat rumah bordil di Provinsi Anhui pada tahun 1941 dan mempekerjakan 20 wanita Korea dan Cina yang diculik sebagai wanita penghibur paksa.
Dikatakannya, pada tahun 1942 dia memerintahkan menyediakan rumah bordil di semua wilayah penempatan tentara Jepang dan memperbudak 60 wanita untuk melayani tentara Jepang.
Dia juga mengaku tentaranya telah membunuh setidaknya 54 juta warga Cina dan menghancurkan sekitar 18 ribu rumah selama sekitar sepuluh tahun dari tahun 1934. Ia mengatakan jumlah sebenarnya bisa lebih banyak.
Wakil Ketua Arsip Nasional Cina, Li Minghua, mengatakan lembaga itu akan mengumumkan seluruh surat pengakuan yang dibuat para penjahat perang Jepang selama 45 hari mulai tanggal 3 Juli.