Korea Utara diperkirakan akan segera mampu meluncurkan serangan senjata pulsa elektromagnetik (EMP), demikian peringatan mantan direktur CIA yang menegaskan adanya kebutuhan untuk meningkatkan sistem pertahanan rudal di negara tersebut.
Bom EMP mengacu pada senjata nuklir yang dirancang untuk diledakkan di dataran tinggi sehingga menghasilkan pulsa elektromagnetik yang kuat yang dapat merusak perangkat elektronik dan listrik di tanah. Korea Utara telah lama diyakini mengembangkan senjata EMP.
"Sekarang ada peningkatan kemungkinan bahwa negara-negara nakal seperti Korea Utara (dan tak lama, kemungkinan besar, Iran) akan segera menyesuaikan dengan Rusia dan China, bahwa mereka akan memiliki bahan utama untuk serangan EMP" kata mantan Direktur CIA James Woolsey dalam sebuah pernyataan yang disampaikan Kamis di depan Komite Angkatan Bersenjata di Parlemen.
Bahan utama adalah rudal balistik sederhana, seperti Scud, yang dapat diluncurkan dari kapal barang di lepas pantai, kendaraan ruang peluncur yang mampu meluncurkan satelit orbit- bumi-rendah, dan senjata nuklir berkadar rendah sederhana yang dapat menghasilkan sinar gamma dan bola api, ia berkata.
Woolsey juga berujar bahwa Rusia pernah mengatakan kepada AS pada tahun 2004 bahwa "pelarian intelektual" asal Rusia telah membantu Korea Utara mengembangkan senjata EMP.