Dua nenek yang dipaksa sebagai wanita penghibur selama Perang Dunia Kedua, yaitu Lee Ok-sun dan Kang Il-chul mengunjungi AS untuk hadir dalam upacara peresmian "Monumen Peringatan Wanita Penghibur Paksa" di dekat kota New York, sekaligus juga bertemu dengan pejabat Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS.
Pertemuan tersebut mendapat banyak sorotan karena dilaksanakan secara tertutup sesuai permintaan dari AS. Selain itu, banyak yang memperhatikan apakah pemerintah AS akan mengubah kebijakannya terkait perbudakan seksual wanita pada era perang setelah pertemuan tersebut, karena pejabat dari badan tertinggi pemerintah AS bertemu dengan nenek korban perbudakan seksual wanita untuk pertama kalinya.
Sumber berita setempat juga menyatakan kepada Associated Press, dua nenek tersebut mengadakan pertemuan selama dua hari secara berturut-turut bersama pejabat-pejabat dari Gedung Putih dan Kementerian Luar Negeri AS.
Pertemuan dengan pejabat Gedung Putih telah berlangsung pada tgl. 29 Juli lalu, sedangkan pertemuan dengan pejabat Kementerian Luar Negeri digelar pada tgl. 30 Juli lalu masing-masing selama 1 jam.