Paus Fransiskus mengatakan tidak bisa bersikap netral menghadapi penderitaan para keluarga korban kapal feri Sewol.
Paus Fransiskus membuat pernyataan tersebut kepada para wartawan dalam sebuah pesawat carteran yang ditumpanginya pada Senin sore (18/8/2014) untuk kembali ke Vatikan setelah menyelesaikan kunjungan 5 hari di Korea Selatan.
Dia mengatakan demi alasan tidak berpihak, dia disarankan melepas pita kuning yang disematkan seorang anggota keluarga korban bencana Sewol di jubahnya. Namun, Paus Fransiskus menambahkan tidak bisa tidak berpihak dalam menghadapi penderitaan manusia.
Paus Fransiskus mengungkapkan, meski penghiburannya tidak bisa memberikan kehidupan baru bagi yang sudah meninggal, dengan menghibur mereka yang kehilangan orang-orang yang dicintai dalam peristiwa feri tersebut semua orang dapat saling merasakan dan bersatu.
Dalam pertemuan dengan para korban perbudakan syahwat Jepang semasa perang, Paus Fransiskus mengatakan memikirkan kekejaman perang. Dia menambahkan, para korban dan masyarakat Korea Selatan tidak kehilangan kehormatannya sekalipun menghadapi penderitaan yang begitu berat.
Paus Fransiskus juga mengungkapkan, sementara terjadi perpisahan di Semenanjung Korea yang menyebabkan penderitaan, dia meyakini perdamaian akan tiba di semenanjung ini suatu hari nanti dan sesama saudara dari dua Korea akan bersatu kembali.