Ketua bersama pertemuan bipartisan anggota Majelis Rendah AS, Ted Poe, dari Partai Republik AS mengecam sikap Jepang dan meminta Jepang mencurahkan perhatian atas segala perilaku brutalnya pada pemaksaan wanita perbudakan syahwat bagi tentara Jepang.
Menurut catatan sidang umum Majelis Rendah AS pada tanggal 18 September waktu setempat, anggota Poe menyatakan Jepang mengumumkan telah memeriksa latar belakang kemunculan Pernyataan Kono, namun mereka tidak bisa menyembunyikan kebenaran atas perilaku mereka di masa lalu.
Dia menambahkan wanita penghibur paksa yang jumlahnya mencapai 200 ribu orang tidak pernah merasa ‘terhibur’, dan Jepang tidak akan pernah melaporkan sejarah tragis itu dengan tepat.
Menurut Poe, walau sudah banyak korban yang meninggal dunia, korban yang masih hidup berhak mendapatkan permintaan maaf dan mengecap kebenaran. Ditambahkannya, permintaan maaf itu bermanfaat memperbaiki hubungan antara Korea Selatan dan Jepang.