Pemerintah Amerika Serikat menyatakan memperketat tindak pengamanan pada pengunjung dari negara-negara bebas visa untuk memblokir masuknya pelaku teror yang mendukung kelompok ekstrem Islamic State.

Menteri Keamanan AS, Jeh Johnson, menerangkan dalam pernyataan hari Senin (03/11/2014), langkah tersebut adalah dengan memperkuat keamanan program bebas visa dan mengetahui lebih akurat informasi pelancong dari negara-negara terkait.

Karenanya, para wisatawan asal negara-negara bebas visa harus memberikan informasi tambahan dalam aplikasi mereka melalui sistem elektronik otoritasi perjalanan. Informasi baru itu meliputi data paspor tambahan dan informasi kontak di Amerika.

Sebanyak 38 negara mengikuti program bebas visa dengan Amerika Serikat, termasuk Korea Selatan. Program ini memungkinkan wisatawan asal negara peserta tinggal di Amerika Serikat selama 90 hari tanpa perlu mengajukan permohonan visa.