Utusan khusus untuk urusan nuklir Korea Utara di Kementerian Luar Negeri Rusia, Grigory Logvinov, menyatakan Rusia tidak menganggap program nuklir dan misil Korea Utara sebagai ancaman militer langsung.
Dalam sidang nonproliferasi nuklir yang digelar di Moskow, Rusia, pada tanggal 22 November 2014 waktu setempat, wakil ketua juru runding segi enam Rusia, Logvinov, menyatakan hal tersebut. Namun, ia memprihatinkan bahwa pengembangan nuklir dan misil Korea Utara berpengaruh negatif pada keadaan kawasan.
Ditambahkannya, respons yang diambil AS, Korea Selatan, dan Jepang atas ancaman nuklir Korea Utara terasa berlebihan, dan hal tersebut cukup memprihatinkan Rusia dan Cina.
Di sidang tersebut, pihak Korea Utara, Song Il-hyuk, mengatakan jika AS terus mendukung Korea Selatan, denuklirisasi di Semenanjung Korea akan sulit dicapai.