Korea Utara dideteksi ada dibalik peretasan perusahaan film Sony. Dalam program yang digunakan meretas, ditemukan sandi atau kode bahasa Korea, Hangeul.
Film-film yang ada di dunia maya, setidak-tidaknya berjumlah 5 film, termasuk film yang belum edar.
Pada akhir bulan lalu, kelompok peretas menyerang jaringan internal milik Sony Pictures Entertainment. Korea Utara dicurigai terlibat dalam serangan itu, setelah muncul film produk Sony yang menggambarkan pembunuhan pemimpin Korea Utara, Kim Jung-un
Pihak Sony kini tengah menyelidiki kemungkinan Korea Utara bergabung dalam peretasan kali ini, karena kemungkinan protes negara itu atas sebuah film bertema pembunuhan pemimpin negaranya.
Menurut kantor berita Bloomberg, sandi berbahasa Korea ditemukan pada perangkat lunak berbahaya yang merusak data dan melumpuhkan sistem komputer.
Bloomberg menegaskan keunikan serangan siber Korea Utara tersebut sangat mirip dengan peretasan bank dan media Korea Selatan, termasuk KBS, pada tahun lalu.
Biro Penyelidik Federal (FBI), Amerika Serikat, yang juga ikut menginvestigasi menunjuk pelakunya Korea Utara, karena cara serangan yang sama hanya terlihat di Asia dan Timur Tengah.