Ketua Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Amerika Serikat mengatakan "Dokdo" adalah nama yang tepat untuk menyebut pulau paling timur Korea Selatan di Laut Timur.
Anggota parlemen Ed Royce mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Yonhap News bahwa memahami isu Dokdo harus dari sudut pandang sejarah.
Pemerintah AS telah menamai Dokdo sebagai Liancourt Rocks, sementara beberapa organisasi publik AS menggunakan dua nama, Dokdo dan Takeshima, nama Jepang untuk Dokdo.
Royce juga mengatakan pengingkaran pemerintah Jepang soal pemaksaan perekrutan budak syahwat selama Perang Dunia II sama saja dengan pengingkaran Holocaust Nazi. Dia mengatakan keberadaan budak syahwat, yang dikenal sebagai wanita penghibur, adalah fakta sejarah yang jelas.
Anggota parlemen Partai Republik yang sudah menjabat 12 tahun dianggap sebagai anggota parlemen AS yang pro-Korea Selatan.
Adalah hal yang dianggap sangat tidak biasa bagi seorang anggota Kongres AS memberikan dukungan terbuka atas posisi pemerintah Seoul pada isu Dokdo dan wanita penghibur.