AS dan Kuba mengupayakan normalisasi hubungan diplomatik setelah 53 tahun.

Dalam pernyataan resmi Presiden AS, Barack Obama, pada tanggal 17 Desember waktu setempat, dia menyatakan AS akan mengambil langkah bersejarah untuk mencari jalan baru dalam hubungan antara AS dan Kuba. Dia memberi perintah untuk membuka negosiasi demi normalisasi hubungan diplomatik dengan Kuba kepada Menteri Luar Negeri, John Kerry.

Dalam pernyataan tersebut, pengisolasian Kuba yang dilakukan AS mengalami kegagalan. Karenanya, pihaknya akan membuka kembali Kedutaan Besar AS untuk Kuba di ibu kota Abana agar dapat mengelola pertukaran dan kunjungan pejabat pemerintah tinggi antar negara.

Untuk itu, delegasi Roberta Jacobson dari Kementerian Luar Negeri AS akan mengunjungi Abana menjelang bulan Januari tahun depan.

Presiden Obama mengutarakan akan aktif berkonsultasi dengan pemerintah Kuba mengenai masalah imigrasi, pemberantasan narkoba, perlindungan lingkungan hidup, perdagangan manusia, pencabutan negara Kuba sebagai pendukung teror, perbaikan regulasi perjalanan dan pengiriman uang ke Kuba, dan lain-lain.

Sebagai balasan, pemerintah Kuba akan membebaskan karyawan kontrak di Direktorat Jenderal Pembantu Pengembangan AS, Alan Gross, yang ditahan di Kuba selama 4 tahun.

Sehubungan hal tersebut, Sekjen PBB Ban Ki-moon menyambut hangat deklarasi normalisasi hubungan diplomatik antara AS dan Kuba yang sudah hilang selama 53 tahun. Dia menekankan PBB siap memberikan dukungan agar hubungan persahabatan kedua negara dapat ditingkatkan.

Asosiasi negara-negara Amerika Latin dengan anggota 12 negara di Amerika Latin, termasuk Presiden Argentina, Cristina Fernandez, juga menyambut hangat hal tersebut.