Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Jen Psaki, menyatakan perintah eksekutif pada sanksi atas Korea Utara yang dikeluarkan Presiden Obama hanyalah langkah pertama merespons kasus peretasan Sony Pictures.
Jubir Psaki menyatakan hal tersebut saat brifing reguler pada tanggal 5 Januari waktu setempat, dan juga mengatakan opsi respons lainnya sedang dibahas.
Menurutnya, perintah eksekutif kali ini adalah sarana yang luas dan kuat, yang dimanfaatkan secara efektif. Karenanya, itu cukup memberikan dampak yang sangat serius bagi pemerintah Korea Utara.
Pada soal penyebutan mempertimbangkan penunjukan kembali Korea Utara sebagai negara pendukung teror yang disampaikan Presiden Obama, Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnes, mengutarakan itu tidak berarti dia harus mempertimbangkannya.
Ditambahkannya, untuk menunjuk kembali Korea Utara sebagai negara pendukung teror, harus memenuhi definisi teknis dan jelas, dan pihaknya sedang mempertimbangkan apakah Korea Utara cukup memenuhi definisi tersebut.