Korea Selatan dan Amerika Serikat menolak tawaran Korea Utara yang bisa menghentikan tes nuklirnya untuk sementara asalkan Korea Selatan dan AS menghentikan latihan militer gabungannya.
Jubir Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki, pada tanggal 10 Januari waktu setempat menegaskan tawaran serius Korea Utara tersebut sebagai ancaman implisit. Ditambahkannya, tidaklah tepat menghubungkan latihan militer yang sudah digelar selama hampir 40 tahun dengan uji coba nuklir, dan bahkan tes nuklir tambahan adalah pelanggaran atas resolusi Dewan Keamanan PBB.
Jubir Kementerian Pertahanan Amerika, John Kerry, menegaskan komitmen Amerika Serikat sama sekali tidak berubah mengenai keamanan dan stabilitas di Semenanjung Korea.
Terkait hal itu, pemerintah Seoul menyatakan Korea Utara harus terlebih dahulu mengikuti dialog yang signifikan dalam upaya denuklirisasi.
Namun demikian, Korea Utara secara agresif melanjutkan tekanannya dengan mengatakan tidak bisa menerima keberadaan latihan perang dan dialog antar Korea secara bersamaan.