Seorang anggota parlemen terkemuka di Partai Demokratik Liberal Jepang mengatakan bahwa bercermin pada kolonialisme Jepang dan agresi di masa perang adalah cara menghadapi sejarah.

Fukushiro Nukaga mengeluarkan pernyataan pada hari Rabu (14/1/2015) saat berbicara pada pertemuan Persatuan Warga Korea di Jepang yang menandai Tahun Baru.

Nukaga, yang memimpin Persaatuan Parlemen Jepang-Korea Selatan, mencatat bahwa perdana menteri Jepang sebelumnya bercermin dengan kolonialisme dan agresi Jepang dan mengeluarkan permintaan maaf.

Nukaga tampaknya membuat pernyataan untuk mengekspresikan pendapatnya bahwa Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe juga harus merefleksi diri dan meminta maaf atas penjajahan dan agresi Jepang saat ia nantinya mengeluarkan pernyataan sekitar 15 Agustus yang menandai peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II.