Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mengatakan pada hari Rabu (18/2/2015) bahwa masalah budak syahwat militer Jepang di masa perang tidak boleh diisukan sebagai masalah politik dan diplomatik.
Dalam sesi pleno parlemen Jepang, Abe mengatakan bahwa HAM wanita diganggu dalam banyak perang hingga sekarang dan dia juga merasa prihatin memikirkan orang-orang yang menderita.
Jepang juga akan berusaha semaksimal mungkin untuk menciptakan dunia agar tidak melanggar HAM di era abad ke-21 dan pertemuan tingkat tinggi antara Korea Selatan dan Jepang juga diperlukan tanpa syarat apa pun.