Pelapor khusus PBB untuk HAM Korea Utara menyerukan agar masyarakat internasional memberikan tekanan kepada Korea Utara soal penculikan warga asing.

Pelapor khusus Marzuki Darusman menyinggung hal itu dalam sebuah laporan yang diserahkan kepada Kantor Komisi Tinggi untuk Hak Asasi Manusia (OHCHR) pada hari Senin (09/03/2015) sebelum pengarahan resmi di Dewan HAM PBB minggu depan.

Dalam laporan itu, Darusman menyatakan untuk sementara waktu Pyongyang tampak bekerja sama dengan PBB, setelah Komisi Penyidikan HAM PBB (COI) mengeluarkan kesimpulan di tahun lalu bahwa kejahatan terhadap kemanusiaan terjadi di Korea Utara. Namun, kini sudah mundur.

Darusman mengatakan upaya memperbaiki HAM di Korea Utara harus dilakukan bersama-sama upaya merujuk mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran kemanusiaan ke Pengadilan Kriminal Internasional. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, ia menyebutkan harus memfokuskan perhatian pada keseluruhan kasus penculikan yang dilakukan agen-agen Korea Utara.

Laporan COI tahun lalu mengatakan Korea Utara secara sistematis terlibat penculikan warga asing mulai dari tahun 1950 dan menolak mengembalikan mereka yang diculik ke tanah airnya, yang mengakibatkan sejumlah besar penghilangan paksa.