Sejalan dengan pembukaan 'pertemuan tingkat Menteri Luar Negeri antara Korea Selatan, Cina dan Jepang' yang digelar di Seoul akhir pekan lalu setelah absen selama 3 tahun, para negarawan terkemuka antara Korea Selatan dan Jepang berkumpul di Tokyo, Jepang, pada hari Minggu malam (22/3/2015) untuk membahas langkah perbaikan hubungan dua negara.
Badan Konsultasi Negarawan Kawakan antara Korea Selatan dan Jepang yang terdiri atas 12 tokoh yang mewakili dua negara seperti mantan Perdana Menteri Korea Selatan, Lee Hong-gu, dan mantan Perdana Menteri Jepang, Yoshiro Mori, membuka pertemuan pertama di Tokyo.
Pertemuan tersebut digelar karena hubungan Korea Selatan dan Jepang mengalami krisis terburuk meski memasuki 50 tahun jalinan hubungan diplomatik.
Para negarawan kawakan tersebut menyatukan pandangan yang menciptakan dinamika dalam perbaikan hubungan kedua negara, dengan dimulainya 'Pertemuan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Cina dan Jepang.'
Khususnya, tokoh-tokoh utama termasuk mantan PM Mori yang dianggap sebagai guru politik bagi PM Abe akan menyampaikan pesan yang lebih kuat. Dalam pertemuan dengan PM Abe di hari Senin (23/3/2015), mereka akan menyampaikan pandangan tentang pemecahan masalah sejarah masa lalu yang meliputi masalah wanita penghibur paksa dan isi 'Pernyataan Peringatan 70 Tahun Berakhirnya Perang.'
Para negarawan kawakan dua negara tersebut akan menggelar konsultasi kedua di Seoul pada bulan Mei mendatang dan mengeluarkan pernyataan bersama yang mendesak keputusan dari dua pemimpin.