Mainichi Shimbun mengatakan adalah hal meragukan bahwa parlemen Jepang akan meloloskan resolusi baru soal penyesalan atas penjajahan dan agresi di masa lalu pada peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II tahun ini, tidak seperti yang pernah dilakukan pada peringatan ke-50 dan 60.
 
Seorang pejabat dari DPR Jepang mengatakan kepada surat kabar tersebut dalam sebuah wawancara bahwa anggota parlemen tidak mungkin meloloskan resolusi itu sebelum Perdana Menteri Shinzo Abe mengeluarkan pernyataan pada peringatan di bulan Agustus.
 
Seorang pejabat di Partai Komeito, mitra koalisi Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, juga mengatakan tidak ada alasan bagi anggota parlemen mengeluarkan resolusi hanya karena itu adalah peringatan 70 tahun berakhirnya perang.
 
Resolusi parlemen Jepang yang disahkan pada tahun 1995 saat peringatan ke-50 menyatakan Jepang mengakui dan mengungkapkan penyesalan atas kepedihan dan penderitaan yang disebabkan tindakan agresi mereka terhadap negara-negara tetangga dan rakyatnya.
 
Resolusi lain lolos di peringatan ke-60 yang juga menyatakan penyesalan mendalam atas kepedihan yang dialami negara-negara Asia dan rakyatnya, meskipun pernyataan itu tidak menyebutkan soal agresi.