Jepang berencana mengeluarkan hasil audit buku pelajaran yang mengklaim kepemilikan Pulau Dokdo, dan buku biru diplomatik pada pekan ini, yang diperkirakan akan memperburuk hubungan Korea Selatan dan Jepang.
Pada bulan April lalu, pemerintah Jepang meloloskan buku pelajaran SD yang mengklaim 'Pulau Dokdo milik Jepang.' Klaim sepihak tersebut tampaknya akan dimuat juga dalam buku pelajaran SMP Jepang.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jepang membuka sidang audit buku pelajaran pada hari Senin (6/4/2015), dan menetapkan hasilnya yang berisi Korea Selatan menduduki Pulau Dokdo secara ilegal dalam buku pelajaran SMP Jepang.
Buku pelajaran yang lolos ini akan mulai digunakan tahun depan, dan hanya 2 dari 18 buku pelajaran yang hasil auditnya tidak menunjukkan klaim tersebut.
Selain itu, buku biru diplomatik Jepang yang juga berisi klaim yang sama akan dikeluarkan dalam pekan ini. Menurut Menteri Luar Negeri Jepang, Fumio Kishida, naskah awal buku biru diplomatik yang berisi 'Pulau Dokdo adalah wilayah Jepang' akan diserahkan ke kabinet pada tanggal 7 April.
Sementara, PM Abe berencana menziarahi Kuil Yasukuni pada tanggal 21 April, dan ada kemungkinan akan membaguskan sejarah masa lalu Jepang saat berpidato di depan parlemen AS tanggal 29 April mendatang.