Kementerian Keuangan AS kembali menekan otoritas keuangan Korea Selatan agar berhenti mencampuri pasar valuta asing.
Sumber kantor berita asing, termasuk AP, menyampaikan laporan Kementerian Keuangan AS yang diumumkan hari Kamis (9/4/2015), soal kebijakan ekonomi dan nilai tukar uang di negara-negara penting yang berhubungan dengan perdagangan di AS.
Disebutkan, Kementerian Keuangan AS menyinggung keterlibatan Korsel soal campur tangan di pasar valuta asing setelah Korsel diketahui meningkatkan intervensi pada pasar valuta asingnya di bulan Desember tahun lalu dan Januari tahun ini.
Kementerian itu juga menyinggung, tapi tidak menunjuk, negara tertentu sebagai negara pemalsu nilai tukar uang.
Kementerian Keuangan AS pernah pada bulan April dan Oktober tahun lalu meminta Korsel harus memublikasikan intervensinya di pasar valuta asing saat keadaan pasar kacau.