Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, mengisyaratkan tidak akan menyampaikan permintaan maaf soal invasi Jepang dalam pernyataan peringatan 70 tahun berakhirnya Perang Dunia II, yang akan muncul sekitar bulan Agustus mendatang.
PM Abe menyinggung hal itu saat ditanya siaran BS Fuji pada tanggal 20 April soal kemungkinan mencantumkan pernyataan soal invasi atau permintaan maaf dalam pernyataan mendatang.
Media Jepang, termasuk kantor berita Kyodo melaporkan Abe mengatakan tidak perlu mengeluarkan pernyataan jika isinya sama dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya. Abe mengatakan isi yang serupa tidak perlu diulang kembali, karena ia telah menyatakan dirinya mewarisi persepsi sejarah dari kabinet-kabinet sebelumnya.
Permohonan maaf dan intropeksi diri terhadap penjajahan dan invasi dianggap menjadi kata kunci pada pernyataan kabinet Jepang sebelumnya saat peringatan 50 tahun dan 60 tahun berakhirnya Perang Dunia II.
Namun, pernyataan Abe kemungkinan akan mencopot kata penjajahan dan invasi, dan menggantinya dengan intropeksi diri atas perang saja. Ini dipandang sebagai upaya mempertimbangkan suasana pemerintahan Washington terakhir yang mengutamakan pentingnya aliansi strategis antara AS dan Jepang daripada soal sejarah.
Abe juga menyatakan keinginannya menyampaikan pidato saat Konferensi Asia Afrika di Bandung yang akan menjadi arah pernyataan Abe mendatang, yang difokuskan pada masa depan Asia dan Afrika.