Seorang mantan perunding AS mengatakan mungkin akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mengevaluasi apakah Korea Selatan bisa diizinkan memperkaya uraniumnya.

Robert Einhorn, mantan penasihat khusus untuk nonproliferasi dan pengawasan senjata di Departemen Luar Negeri AS, mengatakan pada sebuah seminar bahwa masalah tersebut akan dibahas dalam pembicaraan antara kedua negara.

Einhorn mengatakan banyak faktor yang akan dilihat sebelum izin diberikan, termasuk seperti apa yang dilihat pasar internasional dalam layanan pengayaan ini dan akan seperti apa biaya uranium yang diperkaya dari waktu ke waktu.

Dia menambahkan semua faktor ini diperhitungkan dalam mengevaluasi apakah pengayaan ini pilihan yang baik bagi Korea Selatan atau tidak.

Einhorn, yang memegang posisi negosiator sampai Mei 2013, mengatakan perjanjian kerja sama nuklir baru dengan AS belum membuka jalan bagi pemrosesan ulang bahan bakar nuklir yang digunakan, tetapi lebih membuat kemajuan dalam "pyroprocessing," yang merupakan teknologi baru untuk menghabiskan daur ulang bahan bakar nuklir.

Dia juga mengatakan kesepakatan terbaru tidak akan sangat memengaruhi pembicaraan dengan Korea Utara mengenai program nuklirnya. Einhorn mengatakan rintangan terbesar dalam masalah nuklir Korea Utara adalah fakta bahwa Pyongyang mendorong agenda militernya, yang menargetkan pengembangan senjata nuklir.

Kim Du-yeon, asosiasi untuk Carnegie Endowment for International Peace, mengatakan pada seminar ada kemungkinan Korea Utara memprotes keputusan AS yang mengizinkan Korea Selatan membuat uranium tingkat rendah yang diperkaya dan memulai penelitian pyroprocessing.