Anggota Kongres Amerika Serikat, Mike Honda, mengatakan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, harus mengakui masalah wanita penghibur jika ia berusaha meningkatkan partisipasi wanita dalam angkatan kerja Jepang.
Dalam sebuah wawancara dengan Sankei Shimbun Jepang, Honda mengatakan masalah wanita penghibur adalah isu hak asasi manusia.
Honda mengatakan Abe kemungkinan akan menyinggung secara positif masalah yang tertunda seperti Kemitraan Trans-Pasifik dalam pidato 29 April mendatang di Kongres. Namun, ia menambahkan jika Abe ingin menjadi pemimpin di dunia demokrasi, ia harus mengakui tanggung jawab Jepang atas kejahatan perangnya.
Honda memainkan peran kunci dalam kemunculan resolusi DPR tentang wanita penghibur paksa dengan suara bulat pada tahun 2007.