Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Internasional

Protes terhadap Abe digelar di Harvard

Write: 2015-04-28 09:39:33Update: 2015-04-28 17:17:07

Protes terhadap Abe digelar di Harvard

Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, kembali menyebut wanita penghibur paksa militer Jepang di masa perang sebagai korban perdagangan manusia.

Dalam kunjungannya ke Universitas Harvard sebagai bagian lawatannya ke Amerika Serikat, Abe menyampaikan ikut berempati dengan penderitaan para wanita penghibur, tapi menolak bertanggung jawab atau meminta maaf.

Abe yang masuk ruang pidato melalui pintu samping untuk menghindari unjuk rasa mahasiswa, sama sekali tidak menyinggung soal sejarah masa silam dan soal Korea Selatan, dan hanya menegaskan penguatan hubungan antara Amerika dan Jepang.

Saat ditanya mahasiswa asal Korea Selatan soal intervensi pemerintah dalam masalah wanita penghibur paksa, Abe tetap menyatakan akan mewarisi Pernyataan Kono.

Abe juga mengungkapkan akan berupaya memperbaiki hubungan dengan negara-negara Asia, termasuk Korea Selatan dan Cina, berdasarkan introspeksi diri. Namun, ia tidak meminta maaf atas sejarah agresinya di masa silam.

Saat berpidato, sebanyak 2 ratus mahasiswa di Universitas Harvard melakukan unjuk rasa sembari mendesak permohonan maaf Abe.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >