Duta Besar Korea Selatan untuk UNESCO, Lee Byong-hyeon, menyampaikan kegelisahan atas upaya Jepang mendaftarkan lokasi kerja paksa di masa Perang Dunia Kedua ke dalam daftar warisan budaya dunia.
Dubes baru Lee menyinggung hal itu dalam pertemuan dengan Sekjen UNESCO, Irina Bokova, di Paris, pada tanggal 28 April waktu setempat. Ia lebih jauh mengatakan lokasi-lokasi kerja paksa di Jepang yang mengerahkan orang Korea di masa penjajahan Jepang, kini tengah diupayakan masuk daftar warisan budaya dunia tanpa adanya introspeksi dan permintaan maaf.
Dubes Lee meminta UNESCO memainkan peran konstruktif atas soal tersebut.
Sekjen Bokova menyatakan warisan budaya dunia UNESCO diharapkan berkontribusi dalam mengintegrasikan antara negara dengan masyarakatnya. Dia juga menyerukan agar Korea Selatan dan Jepang berupaya mencari solusi melalui dialog bilateral.