Ketua Komite Urusan Luar Negeri DPR AS, Ed Royce, membombardir kritikan pedas kepada Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe, yang menolak sejarah perang Jepang.
Pada kesempatan bertemu rombongan anggota DPR Korea Selatan, Royce mengungkapkan rasa kecewanya karena Abe tidak menggunakan kesempatan berpidato di Kongres AS untuk menyelesaikan soal sejarah dan wanita penghibur paksa.
Ditegaskannya juga, Jepang harus bisa jujur melihat yang terjadi saat invasi Jepang dan membutuhkan pendidikan sejarah yang benar dan akurat.
Royce menambahkan hal yang diperlukan saat ini adalah permintaan maaf Abe yang tulus. Peringatan 70 Tahun Berakhirnya Perang di bulan Agustus mendatang akan menjadi kesempatan berikutnya bagi Abe.