AS mengatakan eksekusi mati Kepala Pertahanan Korea Utara adalah brutal dan mengganggu, sementara media Eropa mengatakan hal itu menunjukkan ketidakstabilan rezim Korea Utara.
Penjabat Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Jeff Rathke, mengatakan pada konferensi pers di hari Rabu (13/5/2015) bahwa ia tidak bisa mengkonfirmasi kebenaran laporan Hyon Yong-chol, tetapi jika benar adanya, itu menggambarkan tindakan lain yang sangat brutal oleh rezim Korea Utara.
BBC Inggris melaporkan pada hari Rabu bahwa analis mengatakan eksekusi tokoh Hyon yang dekat dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, sebagai mengejutkan dan bisa menjadi alasan untuk mengkhawatirkan stabilitas negara itu.
Harian Prancis Libération melaporkan eksekusi tersebut memperlihatkan bahwa Kim Jong-un sedang berjuang membangun kekuatan.